Pride atau kebanggaan
Pride
adalah kebanggan, ego, sesuatu yang kau pegang kuat selama hidupmu,
yang kau anggap sebagai identitas dirimu yang harus kau pertahankan dan
tunjukkan kepada dunia.
Tahukah kau bahwa PRIDE adalah pintu gerbang yang membatasi antara dirimu dan kebenaran hakiki?
PRIDE bagaikan filter yang menyaring kebenaran hakiki darimu. Jika filter itu banyak lapisannya sehingga terlalu kuat, maka kebenaran hakiki tidak mungkin sampai kepadamu.
Kemudian kau belajar dalam agamamu dan menemukan pernyataan bahwa Tuhan akan memberikan ujian kepada manusia sesuai kadar kemampuan masing-masing. Sesungguhnya ujian apakah yang dimaksudkan?
Kau pun menekuni agamamu dengan lebih kuat. Di sana ada kata; ikhlas, tawakal, taubah, tetapi mungkin sebagian tidak kau pahami maknanya dalam kehidupanmu, apalagi kaitannya dengan ujian hidup.
Lalu suatu ketika, kau mengalami suatu peristiwa besar, masalah yang membuatmu jatuh, sakit, stress, depresi, hina, putus asa - yang satu-satunya mencegahmu untuk menemukan solusi untuk masalahmu adalah PRIDE-mu sendiri.
Itulah ujian yang dimaksud. Ujian itu adalah untuk PRIDE-mu.
dan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalahmu adalah dengan membuang PRIDE-mu itu.
PRIDE yang sudah kau bangun bertahun-tahun selama masa karirmu, yang kau jadikan identitas dirimu, harus kau bakar habis. Kau menolaknya, karena apa kata orang nanti? Apa yang harus kau jelaskan kepada orang tuamu, saudara dan teman-temanmu? Apa yang harus kau katakan kepada istri, suami, dan anak-anak?
Pernah mendengar kisah mengenai titian rambut dibelah tujuh? Kapankah terjadinya? Setelah kau mati?
Tidak! Titian itu terjadi sekarang. Beban berat yang kau pikul - yaitu PRIDE-mu akan menjatuhkanmu dari titian sempit itu.
Satu-satunya cara adalah dengan membuang PRIDE itu. Inilah ujian terberatmu. Apa yang sudah kau bangun sepanjang usiamu ternyata hanya menjadi beban terbesarmu.
Sudah tidak ada jalan lain. Kau pun membuang PRIDE-mu.
Syarat untuk berjalan di atas titian rambut itu adalah Tanpa Syarat. Kau harus seringan bulu, Tanpa beban. Inilah makna Tawakal yang sering kau dengar. Baru inilah kau memahaminya dengan baik, setelah kau mengalaminya sendiri.
Kau mulai menyadari bahwa apa pun yang kau hasilkan di hidup ini, tidaklah boleh menjadi bebanmu. Kau tidak bisa lagi memikul PRIDE. Bahkan PRIDE tidak diperlukan lagi. Identitas tidak ada artinya lagi. Apa yang kau raih di dunia sesungguhnya bukan milikmu. Dan kini kau memahami apa yang kau dengar sebagai Ikhlas.
Jatuhnya PRIDE / EGO adalah peristiwa yang menyakitkan.
Kau mendapat kecaman, hinaan, amukan, teriakan, caci-makian dari semua orang di sekelilingmu, tak terkecuali keluargamu sendiri. Harta-bendamu semua habis, teman-temanmu pergi. Bahkan tidak jarang keluargamu pun meninggalkanmu. Namamu yang harum menjadi sangat kotor bagi mereka.
Semua itu adalah FILTER-mu.
Dengan terkikisnya semua filter-filter itu, dirimu menjadi sangat ringan. Logikamu sudah mengkhianatimu. Kau tidak lagi bisa mengandalkan logika itu. Kini kau harus menggunakan hatimu. Inilah yang dinamakan TAUBAH.
Sekarang kau memahaminya.
Kau tidak sedang dijatuhkan, tetapi kau sedang DIBERSIHKAN. Semua yang tidak relevan untuk berada di titian rambut belah-tujuh ini, dijauhkan darimu. Semua itu tidak ada lagi relevansinya terhadapmu.
Kau tidak butuh Filter itu lagi. Sekarang kau melihat dunia seadanya, selayaknya, tanpa batasan. tanpa saringan, tanpa filter. Pandanganmu Bebas.
Kau telah kembali ke asalmu, yaitu manusia Merdeka. Kau telah terlahir kembali. Bersyukurlah. Berjalan dengan ringannya di dunia ini. Apa yang kau raih di dalam kehidupanmu, bukanlah milikmu.
Bantulah sesamamu. Kasihilah mereka yang memerlukan kasihmu.
Tahukah kau bahwa PRIDE adalah pintu gerbang yang membatasi antara dirimu dan kebenaran hakiki?
PRIDE bagaikan filter yang menyaring kebenaran hakiki darimu. Jika filter itu banyak lapisannya sehingga terlalu kuat, maka kebenaran hakiki tidak mungkin sampai kepadamu.
Kemudian kau belajar dalam agamamu dan menemukan pernyataan bahwa Tuhan akan memberikan ujian kepada manusia sesuai kadar kemampuan masing-masing. Sesungguhnya ujian apakah yang dimaksudkan?
Kau pun menekuni agamamu dengan lebih kuat. Di sana ada kata; ikhlas, tawakal, taubah, tetapi mungkin sebagian tidak kau pahami maknanya dalam kehidupanmu, apalagi kaitannya dengan ujian hidup.
Lalu suatu ketika, kau mengalami suatu peristiwa besar, masalah yang membuatmu jatuh, sakit, stress, depresi, hina, putus asa - yang satu-satunya mencegahmu untuk menemukan solusi untuk masalahmu adalah PRIDE-mu sendiri.
Itulah ujian yang dimaksud. Ujian itu adalah untuk PRIDE-mu.
dan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalahmu adalah dengan membuang PRIDE-mu itu.
PRIDE yang sudah kau bangun bertahun-tahun selama masa karirmu, yang kau jadikan identitas dirimu, harus kau bakar habis. Kau menolaknya, karena apa kata orang nanti? Apa yang harus kau jelaskan kepada orang tuamu, saudara dan teman-temanmu? Apa yang harus kau katakan kepada istri, suami, dan anak-anak?
Pernah mendengar kisah mengenai titian rambut dibelah tujuh? Kapankah terjadinya? Setelah kau mati?
Tidak! Titian itu terjadi sekarang. Beban berat yang kau pikul - yaitu PRIDE-mu akan menjatuhkanmu dari titian sempit itu.
Satu-satunya cara adalah dengan membuang PRIDE itu. Inilah ujian terberatmu. Apa yang sudah kau bangun sepanjang usiamu ternyata hanya menjadi beban terbesarmu.
Sudah tidak ada jalan lain. Kau pun membuang PRIDE-mu.
Syarat untuk berjalan di atas titian rambut itu adalah Tanpa Syarat. Kau harus seringan bulu, Tanpa beban. Inilah makna Tawakal yang sering kau dengar. Baru inilah kau memahaminya dengan baik, setelah kau mengalaminya sendiri.
Kau mulai menyadari bahwa apa pun yang kau hasilkan di hidup ini, tidaklah boleh menjadi bebanmu. Kau tidak bisa lagi memikul PRIDE. Bahkan PRIDE tidak diperlukan lagi. Identitas tidak ada artinya lagi. Apa yang kau raih di dunia sesungguhnya bukan milikmu. Dan kini kau memahami apa yang kau dengar sebagai Ikhlas.
Jatuhnya PRIDE / EGO adalah peristiwa yang menyakitkan.
Kau mendapat kecaman, hinaan, amukan, teriakan, caci-makian dari semua orang di sekelilingmu, tak terkecuali keluargamu sendiri. Harta-bendamu semua habis, teman-temanmu pergi. Bahkan tidak jarang keluargamu pun meninggalkanmu. Namamu yang harum menjadi sangat kotor bagi mereka.
Semua itu adalah FILTER-mu.
Dengan terkikisnya semua filter-filter itu, dirimu menjadi sangat ringan. Logikamu sudah mengkhianatimu. Kau tidak lagi bisa mengandalkan logika itu. Kini kau harus menggunakan hatimu. Inilah yang dinamakan TAUBAH.
Sekarang kau memahaminya.
Kau tidak sedang dijatuhkan, tetapi kau sedang DIBERSIHKAN. Semua yang tidak relevan untuk berada di titian rambut belah-tujuh ini, dijauhkan darimu. Semua itu tidak ada lagi relevansinya terhadapmu.
Kau tidak butuh Filter itu lagi. Sekarang kau melihat dunia seadanya, selayaknya, tanpa batasan. tanpa saringan, tanpa filter. Pandanganmu Bebas.
Kau telah kembali ke asalmu, yaitu manusia Merdeka. Kau telah terlahir kembali. Bersyukurlah. Berjalan dengan ringannya di dunia ini. Apa yang kau raih di dalam kehidupanmu, bukanlah milikmu.
Bantulah sesamamu. Kasihilah mereka yang memerlukan kasihmu.
Comments
Post a Comment